Kirab Budaya Hari Jadi ke-103 desa Karangpelem Kedawung Sragen

SRAGEN - Dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-103 desa Karangpelem, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen menggelar kirab budaya pada Senin, 9 September 2024. Kirab budaya tersebut melibatkan ribuan orang warga desa dari 26 rukun tetangga (RT). Kepala Desa Karangpelem, Suwarno, SE saat ditemui Reporter Buana Asri disela sela kegiatan mengatakan Sebanyak 3 ( Tiga ) Gunungan besar dipanggul oleh perwakilan ormas pencak silat dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKSPI) Kera Sakti, dan Pagar Nusa dalam menyemarakan kirab budaya. Gunungan tersebut berisi hasil bumi warga desa, seperti sayur-sayuran, hasil tegalan, hasil sawah, dan seterusnya. Dijelaskan Dalam kirab budaya kali ini menampilkan potensi kesenian desa seperti kesenian untup-untup yang dimainkan 52 orang dengan alat peraga ketungan bambu. Selain itu juga ada seperti sendratari yang disebut wireng serta teatrikal prosesi pengambilan air di Sumber Air Ngepok yang kini menjadi objek wisata desa berupa kolam renang. Kirab budaya tersebut digelar kali pertama di Desa Karangpelem sebagai peringatan Hari Jadi Desa yang dipusatkan di Umbul Ngepok yang kini dikelola Bumdes [Badan Usaha Milik Desa]. Ada dua rombongan kirab, yakni kirab Sakral dari punden Eyang Sedo dan kirab kesenian dari Balai Desa Karangpelem. Semua rombongan kirab bertemu di Umbul Ngepok. Dijelaskan dalam prosesi kirab budaya ada teatrikal tarian dan drama singkat terkait dengan sejarah Desa Karangpelem dalam pembuatan konsepnya pihaknya menggandeng pemerhati sejarah dan budaya dari Yayasan Palapa Mendira Harja Sragen serta para pegiat sejarah dan budaya lainnya serta prosesi kesenian melibatkan Sanggar Seni Sedap Malam Sragen. Setelah selesai dilaksanakan prosesi Kirab Budaya dilanjutkan dengan pergelaran wayang kulit dengan dalang Dwijo Kangko dari Karanganyar dengan lakon Lurah Bagong Mbangun Desa yang dihadiri Bupati Sragen dr. Hj. Kusdinar Untung Yuni Sukowati sekaligus prosesi penandatanganan prasasti. Sebelum proses kirab dan wayang kulit warga mengawali dengan pengajian haul leluhur Desa Karangpelem di Lapangan Desa Karangpelem pada Minggu malam.

Baca Juga