Hafizah Siswi Tunarungu SLB Negeri Sragen Raih Emas di Ajang FLS2N-PDBK 2024
- Oleh : LPPL Buana Asri
- 24 September 2024
- Dilihat 118 kali

SRAGEN - Yuliana Nur Hafizah seorang siswi tunarungu dari Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Sragen mencetak sejarah dengan meraih medali emas di ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional jenjang Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (FLS2N-PDBK) 2024 dalam kategori desain grafis. Prestasi tersebut menjadi kali pertama bagi SLB Negeri Sragen meraihmedali emas di tingkat nasional dan mengharumkan nama Kabupaten Sragen. Hafizah panggilan akrabnya berhasil mengungguli 90 peserta lain dari seluruh Indonesia meskipun ini adalah kali pertama dirinya mengikuti kompetisi tingkat nasional. Kompetisi tersebut diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) yang berlangsung selama enam hari tanggal 8 sampai dengan 13 September 2024 di Jakarta.
Beberapa karyanya seperti desain kaos totebag dan mug terjual habis di mini bazar yang diadakan selama FLS2N di Hotel Redtop, Jakarta. Salah satu guru pendamping Hafizah Indri Fatmawati, S.Pd mengungkapkan hasil karya Hafizah patut diapresiasi luar biasa karena saat lomba tingkat provinsi karya desain grafisnya dicetak dalam bentuk kaos dan totebag sedangkan karya lainnya berupa home assignment atau tugas rumah dicetak dalam bentuk mug. Lebih lanjut diceritakan Hafizah mulai belajar desain grafis sejak satu tahun lalu melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya. Persiapan khusus untuk lomba FLS2N dimulai sejak akhir Februari 2024 dengan ide karya yang merupakan kolaborasi antara Hafizah dan pembimbingnya. Sedangkan dalam pembelajaran desain grafis bermula dari cara mereka menggambar menggunakan tangan kemudian melalui komputerisasi menggunakan photosop dan corel. Bahkan hasil karya anak-anak SLB jauh lebih bagus daripada gurunya. Untuk memotivasi anak-anak disabilitas tersebut Indri Fatmawati, S.Pd berpesan jangan memandang mereka dengan sebelah mata. Karena mereka lebih dari apa yang kita kira. Kemampuan mereka jauh diatas rata-rata asalkan kita bisa mendampingi dan menggali bakat mereka serta mengakui keberadaannya.