Antisipasi Bencana, Sragen dipasang Early Warning System (EWS)
- Oleh : LPPL Buana Asri
- 03 Desember 2024
- Dilihat 142 kali

SRAGEN - Untuk mengantisipasi cuaca ekstrim yang meningkatkan potensi bencana, seperti banjir, angin kencang dan tanah longsor, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen memperkuat kesiapsiagaan seluruh elemen penanggulangan bencana.
BPBD Kabupaten Sragen juga telah memetakan daerah-daerah yang rawan bencana. Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Sragen R. Triyono Putro, SH, M.Si menyampaikan, beberapa bencana yang rawan terjadi di Kabupaten Sragen, yakni, tanah longsor, dan banjir. Dikatakan, bahwa saat ini di Kabupaten Sragen telah dipasang alat Early Warning System (EWS) atau Sistem Peringatan Dini (SPD). Alat tersebut berfungsi untuk memberikan informasi awal tentang potensi bencana, seperti EWS tanah longsor di Desa Jetis dan Musuk, Kecamatan Sambirejo, dan EWS banjir di Sungai Mungkung, Kecamatan Sidoharjo. Lebih lanjut disampaikan, untuk mengantisipasi daerah yang rawan bencana banjir, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk pembersihan sekitar sungai, misalnya, sungai Garuda, sungai Kenatan, sungai Mungkung, dan sungai lainnya yang perlu diwaspadai, agar ketika terjadi hujan deras airnya tidak meluap dan mengakibatkan banjir.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen, sedikitnya 72 desa yang tersebar di 11 Kecamatan di Kabupaten Sragen rawan bencana banjir, dan 9 desa di 2 Kecamatan rawan tanah longsor. Daerah rawan bencana banjir meliputi, Kecamatan Sragen, Karangmalang, Sidoharjo, Masaran, Sukodono, Jenar, Ngrampal, Sambungmacan, Tangen, Tanon, dan Plupuh. Sedangkan, daerah rawan bencana tanah longsor, yakni, di Kecamatan Sambirejo dan Sumberlawang.