Makna Ukiran Kursi Kerja Kayu Bupati Sragen
- Oleh : LPPL Buana Asri
- 06 Maret 2025
- Dilihat 118 kali

SRAGEN - Ada yang menarik perhatian di hari pertama Bupati Sragen, Sigit Pamungkas S.IP, M.A berkantor di Kantor Terpadu Pemda Sragen Senin, 3 Maret 2025. Usai memimpin apel perdananya, Bupati Sragen Sigit langsung menuju ruang kerjanya di lantai 2 didampingi Wakil Bupati Sragen, H. Suroto, Sekda, dr. Hargiyanto M.Kes, dan jajaran asisten Sekda. Hal pertama yang dilakukannya adalah meminta agar kursi empuk berbahan busa yang telah disiapkan di balik meja kerjanya untuk dipinggirkan, dan diganti dengan kursi berbahan dasar kayu.
Uniknya, kursi kayu berwarna coklat tersebut terdapat tulisan 'Rakyat' dibagian atasnya, baik sisi depan maupun belakang. Selain itu, kursi yang dibuat oleh perajin di Sragen tersebut terdapat ukiran tulisan ‘RAKYAT’/ pada sisi depan terdapat ukiran gambar petani yang membajak sawah menggunakan sapi, sementara sisi belakang ukuran gambar angkringan hingga dapur di rumah jawa (pawon). Seperti disampaikan Bupati Sragen Sigit Pamungkas S.IP, MA, Kursi ini kursi rakyat, kita lahir dari rakyat untuk mengemban cita-cita rakyat, ingat apa yang menjadi masalah rakyat dan kita punya tanggungjawab untuk memberikan solusi. Dikatakan, Sebagai pemimpin yang lahir dari rakyat, Bupati Sragen memiliki kewajiban memberikan pelayanan terbaik untuk rakyat.
Diungkapkan kursi ini semacam pengingat-ingat bahwa kekuasaan ini adalah kekuasaan rakyat, birokrasi ini adalah birokrasi rakyat; dan pemerintahan ini adalah pemerintahan rakyat. Pihaknya berkomitmen untuk memperjuangkan, mendedikasikan diri untuk rakyat. Sebagai pengeling (pengingat) kekuasaan ini dari rakyat, maka harus memperjuangkan mendedikasikan diri sebaik-baiknya dengan rakyat. Terkait hasil retret di Magelang, Bupati Sigit menyampaikan akan ada sinergitas yang menuntut daerah untuk tersambung dengan pusat lewat program-program nasional. Dalam retret itu pula Bupati Sragen ingat komitmennya untuk menjadi pelayan rakyat sebaik-baiknya.