BPBD Sragen Himbau Masyarakat Sragen Tingkatkan Kewaspadaan Puncak Musim Hujan Hingga Februari 2025
- Oleh : LPPL Buana Asri
- 04 Februari 2025
- Dilihat 175 kali

SRAGEN - Puncak musim hujan di Jawa Tengah, diprakirakan masih akan berlangsung hingga Februari 2025. Hal tersebut berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi,Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang. Terkait hal tersebut, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen R. Triyono Putro, SH, M.Si menyampaikan, BPBD Kabupaten Sragen telah mengeluarkan Surat Edaran tertanggal 22 Januari 2025 yang ditujukan kepada 20 Kecamatandi Kabupaten Sragen.
Dalam surat edaran tersebut disampaikan tentang pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dan pemerintah setempat menghadapi puncak musim dan cuaca ekstrem. Untuk itu, dihimbau kepada pemangku wilayah untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat, mengikuti pemantauan kondisi cuaca, memeriksa kesiapan sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS), memantapkan kondisi infrastruktur fisik, seperti membersihkan saluran air dan drainase lingkungan, mengantisipasi pohon tumbang, serta melakukan sosialisasi mitigasi bencana bersama masyarakat dan dunia pendidikan. Dalam keterangan pers BMKG dijelaskan, intensitas curah hujan di Jawa Tengah dipengaruhi oleh kombinasi aktif beberapa fenomena atmosfer global, seperti La Nina lemah, Monsun Asia, Madden-Julian Oscillation (MJO), serta gelombang ekuatorial Kelvin dan Rossby.
Kondisi tersebut diperkuat oleh fenomena astronomis, seperti fase bulan baru yang menciptakan potensi peningkatan curah hujan, angin kencang, hingga gelombang tinggi di wilayah pesisir. Selain itu, kelembapan udara yang sangat basah serta aktivitas konvektif lokal turut memicu pembentukan awan hujan yang menjulang tinggi. Semua faktor tersebut, menjadi pemicu utama peningkatan risiko bencana, seperti banjir, tanah longsor, banjir rob, dan angin kencang di sejumlah wilayah Jawa Tengah.