Cegah Hoaks, Diskominfo Sragen Edukasi Masyarakat Agar Cerdas Bermedsos
- Oleh : LPPL Buana Asri
- 03 Februari 2025
- Dilihat 18 kali

SRAGEN - Penyebaran hoaks atau informasi bohong merupakan salah satu dampak negatif dari era digitalisasi. Penggunaan sosial media (MEDSOS) secara masif yang memungkinkan siapapun untuk menulis narasi secara hiperbolis, rekayasa foto, dan manipulasi video mampu membuat hoax lebih cepat menyebar dalam waktu yang relatif singkat.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Pengelolaan Infomasi Dinas Komunikasi dan Informatika (KABID PI DISKOMINFO) Kabupaten Sragen Yudi Tamtomo, di hadapan anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang hadir dalam Sosialisasi bertajuk Cerdas Bermedia Sosial: Mencegah Hoax, yang digelar di Balai Desa Dawung, Kecamatan Jenar belum lama ini. Acara tersebut merupakan salah satu program kerja dari Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 83 Universitas Sebelas Maret (UNS). Lebih lanjut dijelaskan, Berita hoaks biasanya ditulis dengan bombastis yang bertujuan untuk memprovokasikan kebencian, menyebarkan ketakutan, dan mengandung unsur penawaran yang menggiurkan.
Diharapkan, masyarakat lebih kritis dan cerdas dalam mengonsumsi informasi yang tersebar di media sosial, sehingga peredaran hoaks dapat berkurang. Terkait jenis-jenis hoaks, saat ini informasi tidak benar yang marak di Kabupaten Sragen adalah order fiktif yang mengatasnamakan suatu instansi, praktek pengobatan seorang tokoh fenomenal, dan informasi palsu terkait vaksin tertentu. Paparan tersebut didukung dengan tips mengecek kebenaran suatu informasi dari Katim Pelayanan Informasi Publik Bidang PI Diskominfo Sragen. Dijelaskan, agar terhindar dari paparan hoaks, maka kita harus mencari tahu kebenaran suatu berita melalui search engine, kita juga harus banyak membaca berita dari sumber yang terpercaya.