Bupati Sragen Fasilitasi Pertemuan FORKOPIMDA dan FKPSS Bahas Komitmen Jaga Stabilitas Keamanan Sragen

SRAGEN - Guna menjaga stabilitas keamanan di wilayah Kabupaten Sragen Bupati Sragen dr. Hj. Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengundang Forum Komunikasi Pencak Silat Sragen (FKPSS). Pertemuan yang dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan perwakilan dari 16 perguruan pencak silat di Kabupaten Sragen tersebut digelar di Pendopo Sumonegaran – Rumah Dinas Bupati Sragen belum lama ini.  16 perguruan pencak silat tersebut meliputi Lingkar Pusaka Siliwangi (LPSI) Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sragen PSHT Cabang Sragen Pusat Madiun Garuda Sakti Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKSPI) Kera Sakti Tapak Suci Putra Muhammadiyah Perisai Diri Cempaka Putih Perguruan Silat Nasional Ampuh Sehat Aman Damai (Persinas ASAD) Pagar Nusa Partisan Kumbang Malam Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW) Tunas Muda Keluarga Silat Asto Aji Persaudaraan Mawas Diri Persaudaraan Setia Hati (PSH) dan Perguruan Ki Ageng Pandan Alas. Dalam kesempatan tersebut Bupati menyampaikan aduan yang masuk ke aplikasi Lapor Mbak Yuni. Beberapa warga Sragen mengeluhkan adanya gangguan suara yang bising dari arak-arakan motor khususnya di awal bulan Suro pada tengah malam. Bupati berharap untuk bulan Suro tahun depan tidak ada lagi konvoi yang bisa mengganggu kenyamanan masyarakat.

Sementara Kapolres Sragen AKBP. Petrus Parningotan Silalahi, S.H, S.I.K, M.H mengungkapkan pelaku konvoi didominasi oleh anak-anak di bawah umur yang masih memiliki rasa bangga yang berlebihan atau overproud. Dalam proses pencarian jati diri sikap yang timbul dari overproud tersebut pada akhirnya menimbulkan gesekan dengan pemerintah dan masyarakat. Untuk itu pihaknya melakukan tindakan yang mengutamakan pencegahan. Upaya preventif dilakukan agar tidak timbul persinggungan ketika anggota dari beberapa perguruan pencak silat bertemu. Kapolres mengajak seluruh perguruan silat di Kabupaten Sragen untuk saling bahu-membahu dalam mengajarkan akhlak mulia agar anak-anak tidak terlibat dalam tindakan pidana seperti tawuran judi online pembegalan dan pelanggaran berat lainnya yang mampu menghilangkan nyawa orang lain.

  

Baca Juga